Minggu, 20 Mei 2012

hubungan sholat dan management waktu


1. Memiliki perencanaan hidup berarti menyusun konsep diri (lihat artikel membangun konsep diri), termasuk menyusun daftar peran dan target yang ingin dicapai baik dalam jangka panjang maupun pendek. Membuat perencanaan ini bukanlah hal yang membuang waktu, melainkan sebuah investasi yang membuat waktu kita ef isien dan efektif dalam menjalani hidup. (efisien = hemat , efektif = mencapai tujuan)
Misal: Peran sebagai individu
Target 5 tahun : menyelesaikan kuliah, menikah, memiliki pengalaman di organisasi
Target tahun 1 :
Ø menyelesaikan mata kuliah tahun 1 dengan IP diatas 3,5
Ø bergabung dengan organisasi masyarakat
Ø membaca 2 buku tentang persiapan pernikahan dan pendidikan anak
dst..
2. Memiliki perencanaan waktu rutin membuat hidup kita lebih teratur. Susunlah agenda harian, pekanan, bulanan, dst. Juga target yang ingin dicapai. Hal ini juga sangat membantu mengingatkan tugas-tugas yang harus dikerjakan bersama deadline nya. Bahkan dalam pekerjaan rumah tangga hal ini sangat bermanfaat. Para ibu bisa menuliskan daftar pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan serta deadline-nya kemudian menempelkannya di tempat yang terlihat, misalnya kapan harus mencuci piring, berbelanja, menyuapi bayi kecil, mengajak anak-anak berjalan-jalan, mengajarkan Al Quran pada anak, dll. Percayalah, anak-anak pun lebih menyukai keteraturan dan rutinitas dalam kegiatan mereka. Silakan sesuaikan dengan kebutuhan rutinitas masing-masing.
3. Memiliki prioritas dalam beraktifitas. Salah satu hal yang membantu dalam penentuan prioritas adalah `status hukum` aktifitas tersebut. Status hukum disini maksudnya wajib, sunah, mubah, dst. Yang wajib tentu saja harus diprioritaskan. Misalnya kita harus berusaha menyediakan waktu untuk bisa sholat tepat waktu ditengah-tengah kesibukan saat bekerja atau kuliah atau memasak, dll. Hal lainnya yang juga menjadi pertimbangan dalam menentukan prioritas adalah urutan ketaatan. Urutan ketaatan yang dimaksud adalah : 1. Taat kepada Allah dan Rasul , 2.Taat kepada suami (sudah menikah) 3. Taat kepada Orang tua
4. Memiliki kebiasaan yang baik :
  • Memanfaatkan kesempatan yang diberikan Allah, yaitu 5 hal : sehat sebelum sakit, lapang sebelum sempit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, hidup sebelum mati.
  • Tidak menunda pekerjaan. Islam mengajarkan kepada kita bersungguh sungguh dalam suatu pekerjaan, kemudian segera beralih kepada pekerjaan yang lain bila pekerjaan yang pertama selesai . “ Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sunguh (urusan yang lain “ -QS Al Insyirah : 7-)
  • Tidak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting , artinya tidak lalai terhadap waktu. Seorang Tokoh Islam terkenal bernama Hassan Al Banna, berpesan untuk tidak banyak tertawa, bergurau, membicarakan kejelekan orang lain, dan mengingat bahwa kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersedia, karenanya percepat dan sederhanakan dalam mengerjakannya.

5. Memiliki waktu khusus untuk menimba ilmu dan mendidik diri
Lulus dari sekolah formal bukan berarti berhenti mencari ilmu. Sesibuk apapun kita, tetap sediakan waktu untuk menghadiri majelis ilmu islam, menghadiri seminar, membaca buku, menambah keterampilan, memperdalam spesialisasi ilmu yang telah dimiliki sebelumnya, dan lain-lain. tidak hanya menambah ilmu, mendidik diri juga penting. Pendidikan ruhiyah, jasadiyah, fikriyah, emosi, dan akhlak.
6. Memiliki waktu khusus yang menjadi `sumber energi`
Sebuah hal yang lumrah dan wajar bagi muslimah untuk merasa lelah, jenuh, bosan, dlsb. Karenanya dibutuhkan aktivitas yang dapat mengembalikan energi kita, bahkan menambah energi yang kita miliki. Sumber energi utama bagi muslimah adalah sholat, dzikir dan doa. Sempatkan membaca Al Qur-an setiap hari, juga berusaha sholat malam. Ini akan menjadi energy besar dalam menghadapi berbagai tantangan. Selain itu, usahakan tidur yang cukup, bersantai dan bermain bersama anak, rekreasi, melakukan hobi yang kita sukai (merajut, melukis, panjat gunung, dll). Singkirkan anggapan bahwa melakukan hobi merupakan hal yang membuang waktu. Bila dilakukan dalam porsi yang tepat, hobi bisa menjadi sumber energy yang sangat besar, bahkan banyak orang yang memperoleh uang juga dari hobi mereka. Bila merasa sulit mendapatkan waktu untuk melakukan hal ini, bicarakan dengan keluarga, terutama bagi para ibu. Mungkin meminta 1 jam setiap minggu untuk waktu khusus ibu ( me time) bisa membuat hidup seluruh keluarga lebih bercahaya. Karena bagaimanapun juga, kebahagiaan keluarga biasanya berawal dari kebahagiaan ibu.
7. Memanfaatkan teknologi
Internet, hp, mesin fax adalah beberapa contoh fasilitas yang dapat menghemat waktu dan tenaga. Gunakan secerdas mungkin dalam aktifitas kita. Ingat, kita yang mengendalikan teknologi, bukan teknologi yang mengendalikan kita.
8. Bekerjasama dengan orang lain
Mencoba mendelegasikan tugas, membagi tanggung jawab kepada setiap anggota keluarga untuk menyelesaikan tugas rumah tangga, akan sangat membantu kita para muslimah. Apalagi yang memiliki aktifitas di luar rumah. Ingat, tidak semua pekerjaan rumah tangga harus di-handle oleh istri. Rasulullah juga menjahit sepatunya sendiri, dan Ali bin Abi Thalib senang membantu pekerjaan Fathimah. Jangan tolak bantuan yang ditawarkan suami, atau kerabat untuk mengerjakan tugas rumah tangga, atau sesekali menjaga anak-anak. Sementara anda bisa mengerjakan aktifitas bermanfaat lain, atau menyicil pekerjaan yang lain.
Hubungan lain yang perlu dijaga adalah silaturahim. Baik bersama keluarga besar, relasi, sesama muslimah, ataupun pertemuan para ibu, hal ini akan memenuhi kebutuhan kita sebagai makhluk sosial.
9. Menikmati peran dan bersyukur. Menyadari setiap peran yang kita miliki adalah sebuah anugerah dari Allah yang tidak diberikan pada semua orang. Menjalani peran-peran dengan penuh rasa syukur akan membantu kita menemukan kebahagiaan. Nikmati waktu tidur, nikmati waktu memasak, nikmati waktu belajar, nikmati waktu bekerja, nikmati waktu sholat, semuanya akan menambah keindahan hidup kita.
10. Memohon keberkahan. Allah-lah Yang Maha Pemilik Waktu, minta keberkahan waktu dan apa yang kita lakukan sepanjang masa hidup, sepanjang hari kita. Ikhlaskan kepada pengabdian kepada Allah. Jaga spiritual kita dengan ibadah, dzikir pagi-sore.